Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 06 Agustus 2017

Kembalilah Pulang

Aku berada di titik terendah, kabut tebal menutup pandangku. Sejenak tersadar, aku hilang arah. Inikah hidup, penuh dengan ilusi, otak teracuni, jiwa telah mati, iman rapuh. Hancur sudah. Masihkah tersisa harap? Aku tak tahu mungkin ada bahagia di balik ini semua.
Hilang sudah cita, laju hidup hanya mengikuti alur yang entah dimana ia akan bermuara. Aku hilang kendali, tak mampu menipu diri bahwa ini adalah kenyataan. Ini hidup. Dan aku hidup untuk hidup. Tapi aku telah mati. Ada bahagia, tapi aku sibuk memfikirkan aku yang telah mati. Hilang sudah pelitaku. Terpuruk dan tak mampu bangkit lagi. Disaat sekitarmu sedang berpacu capai akhir, aku disini teriris perih hingga mati perlahan. Dimana aku yang dulu, apakah dia lupa jalan kembali ke rumah setelah membara dalam belantara kehidupan? Jiwa ini rapuh termakan oleh kejamnya dunia. Aku kehilangan cara untuk memanggilnya pulang.  Gelombang pasang saling beradu dan aku berada disana, capai daratan penuh juang. Tangisan mengiri doa yang berujung sirna. Sulit mendapatkanku kembali. Aku telah hilang dan entah kapan kembali. Belajar menikmati pahit, mencari hidup yang hilang. Aku bukan lagi yang dulu.
Jika memang tak bisa kembali biarlah aku hidup dalam jiwa yang telah mati. Hingga saatnya tiba, semua akan kembali.
Tak akan ada lagi air mata haru, hanya ada aku dan bahagia.

Menjadi sebuah tanda kekal bahwa aku pernah menjadi bagian dalam dunia ini.

Sabtu, 23 Januari 2016

Melepasmu

Aku kira mudah ya merangkai kata dalam otak yang sejatinya hati ini tak mengiyakannya. Detak jantung yang berdegup kencang terpecahkan oleh air mata yang tak terbendung lagi. Aku mengenalimu lebih dari 1/5 usiaku, terbilang singkat tapi lebih dari cukup. Aku tau kamu menginginkanku lebih dari ini, tapi ego yang tak tahu diri selalu mencuri beberapa nilai dari 100 yang ku taruh padamu, jadi tidak genaplah sudah. Sama kan seperti yang sudah-sudah dan mungkin kau bosan mendengernya hingga telapak tanganmu ingin kau lempar ke pipiku, kurang ajarnya aku. Maaf. Aku hanya tidak ingin kau kecewa dengan pilihanmu, aku tidaklah tepat, sudahi saja. Lihatlah dirimu sekarang, bercerminlah banyak cita yang pupus. Aku tak ingin lagi sisa harapanmu ikut lari menjauhimu, lebih baik aku saja. Sesak dada ini menahan gundah, lemas tangan ini merangkai kata yang seharusnya tak tertulis, lelah mata ini menahan tangis, sedih hati ini melihatmu layu. Ingatkah kamu saat aku berkata "Bagaimana jika nanti...." Dulu dengan lantang kamu menolaknya tapi kian ke mari pasrah yang terucap. Memang pantas aku mendapatkan kata itu, tapi kamu tidak. Kamu bisa lebih dari ini, tentunya jika tidak ada ilalang yang mengganggu pandangmu lurus ke depan. Mulailah buka jalanmu, cabut semua penghalang, dan luruskan pandangmu. Maaf aku harus berbelok arah, karna jalan yang akan dilalui tidak memungkinkan untuk 2 orang. Mungkin kalau di sana ada persimpangan, kita dapat bertemu lagi. Berdoa saja semoga Tuhan yang jadi arahmu tidak murka atasku. Sampai jumpa lagi di lain waktu, simpan saja rasa yang terus mengikutimu, mungkin aku sudah paham benar kamu. Dan kamu belum cukup tahu aku. Semoga beberapa bulan lagi kamu akan menjadi penghuni Ibu Kota yang penuh hiruk pikuk, pesanku sama gapai semua anganku, jangan ada aku yang kedua.
Jika suatu saat nanti kita bertemu, ingatkan aku bahwa aku pernah menitipkan sepucuk rindu padamu.

Senin, 21 Desember 2015

Happy 2nd anniversary

The greatest day of my life is the day I met you. But darling, you have to know at the first time I never thought that you'll be mine. The story has begun 3 years ago when I saw you like a zombie with your tousled hair, you were so thin at that time hehehee but you made me know how to be grow old together. Sharing these special moments with you day by day. You reminds me how lucky I am to have had the opportunity. Being your girl friend is so precious for me.
Now, actually we did it together, 2 years full of love and still hoping that love will never separate us.
May be God will lead us by his grace.
Thank you for your love, forever.


The one who still loving you,
Helena
(Dec 13th, 2015)







Rabu, 23 September 2015

Selamat Ulang Tahun

Satu lagi misteri hidup yang akan jadi kenangan tiap kali terlewati, asal masih ada nafas terhembus. Banyak cerita hingga kini sampai di waktu yang tidak lagi sedikit. Yang tersayang menjadi peran utama, selalu. Cerita hidup mungkin jadi sebutan yang pantas untuk didengar, ya jika jantung masih berdetak. Hari ini yang sebentar lagi terlewati telah menjadi bagian dari lembar coretan kisah yang tertulis rapi oleh kenangan. Ratusan juta detik telah dilalui, ada makna terpendam di dalamnya. Harap itu selalu ada ketika suatu saat nanti hari ini, 23 September akan terus terulang dengan ucapan yang sama.
Wahai waktu tetaplah kau di sana jangan terus berjalan, aku ingin menjadi manusia yang paling bahagia hari ini. Hanya hari ini saja biarkan 24 jam itu menjadi 0. Tapi mana mungkin waktu dapat mendengar harapku, apa kamu mau jika waktu berhenti maka matahari juga akan tetap tersembunyi di balik gelapnya malam. Jangan, jangan jadi manusia menyebalkan ya. Sekarang sudah 21 bukan angka yang sedikit, memang bertambah tapi yang lain berkurang. Bercerminlah, siapa tahu banyak yang belum kamu tahu.
Hari ini tepat sudah untukmu tuk ucapkan kata yang selama ini tertahan dalam bibir dan hanya kau ucapkan 1 kali dalam 365 hari. Terimakasih sudah selalu sisipkan namaku dalam doamu. Kamu selalu berhasil membuatku percaya bahwa cinta itu akan selalu ada dan cinta itu ada dalam hidup, melihat bahwa dia adalah sama seperti-Nya, itu yang selalu kau ucapkan tiap kali kau yakinkanku. 
Pagi tadi sebelum matahari tampakan sinarnya aku masih mengira-ngira apa yang sedang kau siapkan hari ini, selalu ada rencana indah yang tak terduga dan mampu kau simpan baik hingga saatnya tiba. Sungguh, aku tak mengira kau jadikannya sempurna, selalu dan tidak pernah sekalipun terlewat. Karena aku tahu kamu menginginkan yang terbaik, benar kan kalau ini. Sebenarnya, menunggumu untuk ucapkan yang seharusnya kau ucapkan hari ini tidak membuatku lelah, karna kamu tahu cara buatku tersenyum. Cukup sudah untuk 23 September ini, silahkan saja jarum jam di dinding yang tertahan di angka 12 menjatuhkan diri di detik ke satu, aku merelakannya. Aku bahagia.
Terimakasih sudah menjadikan momentum ini indah dan berwarna, yang tersayang selalu jadi peran utama. Dan ingatlah selalu di dalam hatimu bahwa kemarin, hari ini, besok, lusa, dan sampai seterusnya aku mencintaimu. 
Satu lagi, bukan tertinggal tapi istimewa yang telah berhasil mencairkan air mataku dan selalu mata ini berkaca-kaca tiap kali membacanya, seorang wanita hebat yang berjuang di tanggal ini 21 tahun yang lalu. Doanya pagi tadi menggetarkan jiwa yang tersampaikan melalui sebatang benda penghantar makna.

“Hari ini telah dan terus berupaya merah mimpimu di tahun yang 21.
Semoga Tuhan selalu mnyertaimu  dalam meraihnya.
Dan kehidupanmu sungguh bermanfaat bagi Tuhan dan sesama."

Masih sama makna yang tersampaikan, ya inilah orang-orang tekasih yang selalu menjadi bagian terpenting dalam langkahku, merekalah perpanjangan tangan Tuhan dalam hidupku. Sekali lagi terimakasih sudah berikanku kesempatan tuk jadi bagian hidupmu. Semoga tahun depan masih ada kejutan tersimpan dan aku masih bisa menikmatinya selagi nafas masih terhembus dan jantung ini tidak lelah untuk berdetak. Selamat tinggal 23 September 2015.


Selamat ulang tahun, selamat menjadi kamu yang baru, Helena.

Sabtu, 21 Februari 2015

Have you ever been afraid?



Ketakutan. Sertiap pribadi manusia memiliki kelemahan sendiri-sendiri yang kadang dapat diketahui secara langsung bahkan tidak tahu sama sekali. Kelemahan itulah yang menjadi bumerang bagi diri kita, ketika kita berfikir bahwa kekurangan maupun kelemahan yang dimiliki tidak bisa kita lawan itulah awal ketakutan itu ada. Because every person has their own fearness. Namun, kita sebagai manusia tidak bisa memungkiri hal tersebut hanya saja kita bisa perlahan-lahan menghilangkan ketakutan tersebut. Takut akan suatu hal yang tidak bisa kita lakukan, takut untuk melangkah, takut untuk mengambil keputusan, dan masih banyak takut takut lainnya. Banyak hal yang apabila kita pikirkan terlalu mendalam bisa menjadi beban dan mungkin saja bisa mengganggu kita dalam beraktivitas bila sudah terlalu berat. Pikiranlah yang dapat membantu dalam mengatasi hal tersebut. Ketakutan tersebut berawal dari pemikiran kita karena kita melihat, mendengar, atau merasa suatu hal yang kita anggap mustahil untuk dilakukan, sulit untuk dicapai. Itu semua ada karena kita belum menjalankan, saat kita merasa takut hal itu datang karena pikiran kita yang mengatakan tentang suatu hal yang belum kita coba sebelumnya dan kitamerasa bahwa “aku takut”.
Ketika diri kita ditantang untuk melawan ketakutan yang kita miliki maka saat itulah kita akan terlihat apakah kita mampu melawannya atau kita akan kalah dan pasrah atas diri kita. Lakukanlah! Tapi tidak semudah yang kita bayangkan, semua butuh proses yang harus kita lewati, perlahan dan pasti. Kemauan yang ada menjadi suatu awalan dimana dapat menjadi gerbang perubahan, walau sedikit apabila ada rasa mau dan semangat niscaya ketakutan itu dapat kita luluhkan. Bukan hanya dirasa, ketakutan itu bisa dihilangkan bila kita mampu menantang diri kita sendiri untuk dapat melakukan hal yang membuat kita takut bukan sekedar melihat, mungkin tidak secara langsung melawan tapi sedikit demi sedikit.
            Pernah ada yang mengatakan bahwa janganlah kita melawan, tapi beradaptasilah. dengan beradaptasi maka diri kita mampu menyesuaikan dengan ketakutan yang kita alami. Rasakan sedikit demi sedikit, lalu mulailah untuk melangkah. Satu yang dapat menjadi motivasi besar untuk melakukan suatu hal yang sebelumnya kita fikir tidak dapat kita lakukan yaitu tangtanglah diri kita “aku pasti bisa” walau rasanya sulit sekali untuk melangkahkan kaki. Don’t worry about that, I think you guys can do it because you have trust inside your heart. Tapi bila kita sudah percaya pada diri kita, percaya dengan lingkungan kita yang dapat mendukukung untuk melangkah maka kita dapat menjalankannya dengan ikhlas. Sesuatu yang dilakukan dengan motivasi positif, kemauan yang kuat, dan semangat dapat menjadi pendorong kita dalam melaluinya dan akhirnya kita dapat menyelesaikan tantangan yang kita buat. Tantangan itulah yang dapat menjadi cambuk kuat dalam melangkah. Berfikir tentang hasil, hal tersebut akan mengikuti seturut dengan usaha kita apakah kita telah berhasil membuat diri kita percaya akan apa yang kita percayai itu bisa.
            Tidak semua orang bisa menjadi super hero yang pemberani tangguh dan tidak punya rasa takut, setiap manusia diciptakan tidaklah seutuhnya sempurna. Kesempurnaan itu ada ketika kita menyadari kekurangan yang kita memiliki atau ketakutan yang bersarang dalam tubuh kita dan saat itulah kita berusaha untuk melangkah bagaimana kita dapat melengkapi hal-hal tersebut dengan cara memperbaiki yang ada dan mencoba untuk menemukan seuatu yang baru. Menepis beberapa pernyataan yang mengahambat kesempurnaan. Sebagai manusia mungkin kita bisa menuntuk kesempurnaan tapi it’s almost impossible karena kita masing-masing pribadi diciptakan memiliki kapasitas yang berbeda dan dari hal itu pasti akan bisa saling melengkai satu sama lain dan berusaha untuk memberikan yang terbaik. That’s the point, right?
            Jangan pernah takut untuk mencoba, setiap orang punya ketakutan masing-masing dan setiap orang memiliki hak untuk menjadikan ketakutan itu sebagai keberanian.