Kamu selalu mengajariku mengais-ais masa lalu
Memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan
Terdampar dalam bayang-bayang yang kau gurat secara sengaja
Seakan-akan sosokmu nyata
Menjelema menjadi pahlawan kesiangan yang merusak kebahagiaan
Dalam kenangan kau seret aku perlahan
Menuju masa yang harusnya aku lupakan
Hingga aku kelelahan
Hingga aku sadar
Bahwa aku sedang dipermainkan
Inikah caramu menyakitiku?
Inikah caramu mencabik-cabik perasaaanku?
Apa dengan melihat tangisku itu berarti bahagia buatmu
Apa dengan menorehkan luka dihatiku berarti kemenangan
bagimu
Siapa aku dimatamu?
Hingga begitu, kau lepsakan aku dari jeratanmu
Apakah boneka kecilmu ini dilarang untuk bahagia?
Apakah wayang yang sering kau mainkan ini dilarang untuk mencari
kebebasan?
Mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan
Kapan kau ajari aku kebebasan
Ajari aku caranya melupakan
Meniadakan segala kecemasan
Meniadakan segala kenangan
Nyatanya derai air mataku hanya disebabkan olehmu
Ajari aku caranya melupakan
Sehingga aku lupa caranya menangis
Sehingga aku lupa caranya meratap
Karna aku selalu kenal air mata
Aku hanya ingin tertawa
Sehingga hatiku mati rasa akan luka
0 komentar:
Posting Komentar