Hallo 12 Juli, apa kabar?
Masihkah kau mengingatku
Kalau kau lupa, baiklah tak apa akan kujelaskan. Aku adalah bagian dari 24 jam di 12 Juli lalu, aku pernah menyimpan cerita di sana. Apakah ingat, apakah ingat aku? Akupun ingat kamu, sangat.
Seutas cerita yang
terpotong jua, suka duka terbalut satu.
Singkat cerita singkat makna, 12 Juli. Cerita yang
telah selesai terlewati, sebentar, tak lama bertahan. Lamunan yang kini telah
terbangun di 12 Juli tahun ini, hujan awali Jumat pagi. Duduk sambil menunggu
datangnya pelangi, lagi-lagi sendiri. Berbeda dari 12 Juli lalu, cerah dan mempesona.
Ternyata semua telah usai dimakan waktu,
kini bukan aku yang dulu. Yang lalu hanya jadi cerita bahwa aku pernah berada
di 12 Juli. Gembira yang berlalu kini menjadi kenangan, duka pun ikut temani
langkah bersama waktu itu, aku dan kamu adalah kita ya itu dulu, sekarang hanya
ada aku atau kamu. 12 Juli sekarang tak mampu menggambarkan 12 Juli lalu, sepi
sendiri berteman mimpi. Tak apa aku masih punya harapan tuk menyongsong duniaku.
Aku punya cerita lain yang mampu membawaku pada awal baru.
Tak terasa satu tahun berlalu begitu cepat tanpa permisi.
Ingatkah kamu akan cerita yang kita sebut cinta? Semoga begitu. Sekarang berbeda,
aku atau kamu bukan kita. Simpan selalu senyumu, senyum yang menjadi hangat
sekaligus sejuk. Selamat kini ada yang miliki senyumu, akupun begitu, semoga. Hangat
katamu sehangat peukmu, takkan kulupa, terimakasih kamu pernah menjadi teman
dalam hariku. Teman, sahabat, kekasih (tadinya) yang hayanya sekejap mata, termakasih untuk kurang lebih satu tahun lalu yang telah berakhir di Oktober. Aku tidak melupakanmu, hanya ingin mencari aku yang baru, bukan
dulu. Terimakasih telah menjadi bagian dari ingatan laluku. Hari ini (harusnya)
selamat satu tahun.
Di sana kamu dengan duniamu, di sini aku dengan
harapanku.
Citaku tak jauh, hanya ingin bahagia bersama cinta
dan harapan yang terwujud nantinya. Sepasang tangan yang saling terkatup berseru
Pujian dan ungkapan rasa pada sang terang, tuk mantapkan pilihan saat ini. Biar
saja disini aku dengan sukaku, pilihan telah menanti, dan bila saatnya tiba 12
Juli akan terulang dilain hari dengan cerita yang berbeda. Aku harap kamu disana
baik-baik saja.
Sudahlah, sekarang sudah larut, selamat tinggal
12 Juli.
Selamat datang (kamu) yang baru.
Selamat bertemu di lain cerita.
Tertanda (aku) bagian dari 12 Juli