Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Senin, 29 Juli 2013

Sewindu - Tulus


Sudah sewindu ku didekatmuAda di setiap pagi di sepanjang harimuTak mungkin bila engkau tak tahuBila ku menyimpan rasa yang ku pendam sejak lama 
Setiap pagi ku menunggu di depan pintuSiapkan senyum terbaikku agar cerah harimuCukup bagimu melihatmu tersenyum manisDi setiap pagimu, siangmu, malammu
Sesaat dia datang pesona bagai pangeranDan beri kau harapan bualan cinta di masa depanDan kau lupakan akku semua usahakuSemua pagi kita semua malam kita
Tak akan lagi ku menemuimu di depan pintuDan tak ada lagi tutur manis ku merayumu

Jumat, 12 Juli 2013

Apa-kabar-12-Juli-?


Hallo 12 Juli, apa kabar?

Masihkah kau mengingatku
Kalau kau lupa, baiklah tak apa akan kujelaskan. Aku adalah bagian dari 24 jam di 12 Juli lalu, aku pernah menyimpan cerita di sana. Apakah ingat, apakah ingat aku? Akupun ingat kamu, sangat.
 
Seutas cerita yang terpotong jua, suka duka terbalut satu.
Singkat cerita singkat makna, 12 Juli. Cerita yang telah selesai terlewati, sebentar, tak lama bertahan. Lamunan yang kini telah terbangun di 12 Juli tahun ini, hujan awali Jumat pagi. Duduk sambil menunggu datangnya pelangi, lagi-lagi sendiri. Berbeda dari 12 Juli lalu, cerah dan mempesona.

Ternyata semua telah usai dimakan waktu, kini bukan aku yang dulu. Yang lalu hanya jadi cerita bahwa aku pernah berada di 12 Juli. Gembira yang berlalu kini menjadi kenangan, duka pun ikut temani langkah bersama waktu itu, aku dan kamu adalah kita ya itu dulu, sekarang hanya ada aku atau kamu. 12 Juli sekarang tak mampu menggambarkan 12 Juli lalu, sepi sendiri berteman mimpi. Tak apa aku masih punya harapan tuk menyongsong duniaku. Aku punya cerita lain yang mampu membawaku pada awal baru.

Tak terasa satu tahun berlalu begitu cepat tanpa permisi. Ingatkah kamu akan cerita yang kita sebut cinta? Semoga begitu. Sekarang berbeda, aku atau kamu bukan kita. Simpan selalu senyumu, senyum yang menjadi hangat sekaligus sejuk. Selamat kini ada yang miliki senyumu, akupun begitu, semoga. Hangat katamu sehangat peukmu, takkan kulupa, terimakasih kamu pernah menjadi teman dalam hariku. Teman, sahabat, kekasih (tadinya) yang hayanya sekejap mata, termakasih untuk kurang lebih satu tahun lalu yang telah berakhir di Oktober. Aku tidak melupakanmu, hanya ingin mencari aku yang baru, bukan dulu. Terimakasih telah menjadi bagian dari ingatan laluku. Hari ini (harusnya) selamat satu tahun.

Di sana kamu dengan duniamu, di sini aku dengan harapanku.
Citaku tak jauh, hanya ingin bahagia bersama cinta dan harapan yang terwujud nantinya. Sepasang tangan yang saling terkatup berseru Pujian dan ungkapan rasa pada sang terang, tuk mantapkan pilihan saat ini. Biar saja disini aku dengan sukaku, pilihan telah menanti, dan bila saatnya tiba 12 Juli akan terulang dilain hari dengan cerita yang berbeda. Aku harap kamu disana baik-baik saja.


Sudahlah, sekarang sudah larut, selamat tinggal 12 Juli.
Selamat datang (kamu) yang baru.
Selamat bertemu di lain cerita.


Tertanda (aku) bagian dari 12 Juli


Jumat, 14 Juni 2013

karena....



Mengapa selalu begini?
Mengapa harus aku yang mengalami?
Mengapa harus ada cinta jika ada yang tersakiti?
Mengapa harus aku?
Mengapa kita bisa bertemu?
Mengapa kamu hanya terdiam?
Mengapa waktu terus berjalan tapi kita tetap disini?
Mengapa sepi?
Mengapa tak ada jawaban?
Mengapa harus aku yang menunggu?
Mengapa kamu tidak merasa?
Mengapa harus ada dia yang menyitamu?
Mengapa kamu harus terpenjarakan?
Mengapa kamu tak mencoba pergi darinya?
Mengapa kamu tak melihatku?
Mengapa kamu hanya menganggapku angin lalu?
Mengapa aku bisa bertahan?
Mengapa aku selalu ada untukmu?
Mengapa kamu tidak?
Mengapa harus kamu?
Mengapa harus dia?
Mengapa harus aku?
Mengapa?
Mengapa?


Yogyakarta, 14 Juni 2013
-8:51-

Kamis, 13 Juni 2013

Aku atau Waktu


Ketika waktu terus berjalan aku hanya terhenti, disini
Tempat kita berbagi rasa
Detik demi detik berlalu tanpa bisa kukejar
Namun, aku tetap disini bersamamu
Menanti mentari yang tak pernah terbit
Hanya aku atau waktu yang kan bersanding dibahumu
Bersama-sama menanti kicau kebahagiaan
Letih bersama kejenuhan
Lama menanti hari yang menjadi damba
Aku atau waktu yang kan bersanding denganmu
Melawan hari yang terus melaju
Berperang dalam rasa, bertegur dalam cinta
Pujangga hati yang bertahta dalam maya
Aku ada di sini bersama waktu yang terus berpacu
Lihatlah nanti
Aku atau waktu yang akan menjadi pemenang




                                                                                                                          Yogyakarta, 13 Juni 2013
          -22:06-
                                                                                                       


Senin, 03 Juni 2013

Senja yang menyitamu









ketika cakrawala beradu mata dengan langit
desiran pasir menyayat jiwa
raga bersanding , tapi  tak sepatah kata terucap
mengadu pada ombak yang berkejaran, percuma.
hanya isyarat yang mampu menjadi harap
cinta hilang, cinta tenggelam
tenggalam dalam lautan air mata yang berbalut luka
senja menjadi saksi bersama
ketika cita akan cinta musnah terbawa sang waktu
ketika ada senyum lain yang mampu merebut duniamu
hanya harap yang tertinggal
sepi sendiri menikmati senja 
satu kata beribu makna
"semoga bahagia...."

1 Juni 2013