Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 19 Februari 2013

Saat Februari Bercerita Tentang Sebuah Harapan


Hello Februari, apa kamu masih sama seperti yang dulu? Aku rasa begitu

Februariku kali ini penuh cerita, cerita tentang harapan yang sama. Apakah salah jika aku menyimpan harapan yang tak tahu kapan terjawab? Jari-jari ini selalu mengatup, bergenggaman saling memenuhi rongga-rongga mengiringi setiap harap yang terbisik lirih dari dalam lubuk hati. Hadirat-Mu yang di tuju, sepasang mata yang tertutup memanjatkan rangkaian kata-kata indah yang disebut doa, kata-kata yang sudah tidak asing lagi, kata-kata yang hampir selalu terucap di setiap doa.

Mungkin, saat ini Tuhan masih menggenggam doa-doaku, rencana besar yang tertata rapih telah menanti di sana. Tapi, entah kapan aku dapat menjumpainya. Kadang rasa cemas, gelisah, dan bimbang selalu menghantui langkah ini tuk tetap melaju, tapi sekali lagi keyakinan ini yang menguatkanku. Februariku masih sama seperti kemarin, suka duka menjadi hal biasa yang seakan-akan menjadi santapan hidup. Tapi, aku bersyukur Tuhan masih sangat mencintaiku, hal-hal kecil yang tak terpikirkan mampu menjadi penyemangat. Aku selalu siap untuk menghadapi hari esok, karena aku tahu, di sini aku punya harapan yang tak pernah mati dan aku punya Tuhan yang selalu menjadi pelita dalam setiap kegelapan yang aku alami, saat ini dan nanti.

Februariku kali ini masih tetap sama dengan hari kemarin, kamu. Ya, kamu masih menjadi peran utama dalam panggung sandiwara ini. Menjadi bayang-bayang yang selalu berhasil menyita waktuku. Namun apa yang terjadi semua itu hanya sebuah harapan semu yang tak berarti. Detik demi detik terus berjalan dan terbuang sia-sia karna sebuah hal yang sama sekali tidak menjanjikan. Masa lalu yang penuh cerita sekarang hanya menjadi kenangan belaka, mungkin bila diibaratkan masa lalu itu telah berdebu tebal dan menyesakkan bila dihirup udaranya. Kala itu memang indah, saat mata ini tertuju pada layar kotak berukuran 5x5cm yang selalu menampilkan rangkaian kata indah dari seseorang di sana. Namun sekali lagi ,ini telah menjadi kenangan yang mungkin bisa dibilang telah sirna. Waktu terus melaju dan aku masih tetap berdiam di sini berharap masa-masa itu dapat kembali nyata.

Februariku telah melaju hingga detik ini, hal-hal manis telah berubah menjadi pahit. Di sana ada kehidupan baru yang telah kau temui. Jauh dari dahulu, sekarang telah berbeda. Ada seseorang yang telah berhasil mencuri senyumu. Memang, banyak orang mengatakan penyesalan selalu datang terakhir. Ya, ini yang terjadi, ini sebuah kenyataannya yang harus dihadapi, penyesalan diakhir cerita. Saat itu aku memang bodoh tak dapat memahamimu dan mungkin saat itu aku mati rasa. Dan sekarang aku kehilangan. Selamat, semoga kau tetap menjadi peran utama dalam setiap ceritaku selanjutnya. Cerita indah yang nantinya akan ku rangkai sendiri, dan di sini masih ada secerca harap dalam ketulusan hati.


Di sana kamu dengan duniamu, di sini aku dengan duniaku.

0 komentar:

Posting Komentar