Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Jumat, 22 Maret 2013

Hanya Isyarat - Rectoverso

"......aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta
namun, orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja
seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh
yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar
seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan"



ku coba semua semua segala cara
kau membelakangiku
ku nikmati bayangmu
itulah saja cara yang bisa
untukku menghayatimu
untuk mencintaimu

sesaat dunia jadi tiada
hanya diriku yang mengamatimu
dan dirimu yang jauh di sana
ku tak kan bisa lindungi hati
jangan kau pernah kau tatap wajahmu
bantulah aku semampumu

rasakan
isyarat yang sanggup kau rasa
tanpa perlu kau sentuh
rasakan
harapan, impian
yang hidup hanya untuk sekejap 
rasakan
langit, hujan
detak, hangat nafasku

rasakan
isyarat yang mampu yang kau tangkap
tanpa perlu kuucap
rasakan
air, udara
bulan, bintang
angin, malam
ruang, waktu, pusi

itulah saja cara yang bisa
untuk menghayatimu
untuk mencintaimu

Selasa, 19 Februari 2013

Saat Februari Bercerita Tentang Sebuah Harapan


Hello Februari, apa kamu masih sama seperti yang dulu? Aku rasa begitu

Februariku kali ini penuh cerita, cerita tentang harapan yang sama. Apakah salah jika aku menyimpan harapan yang tak tahu kapan terjawab? Jari-jari ini selalu mengatup, bergenggaman saling memenuhi rongga-rongga mengiringi setiap harap yang terbisik lirih dari dalam lubuk hati. Hadirat-Mu yang di tuju, sepasang mata yang tertutup memanjatkan rangkaian kata-kata indah yang disebut doa, kata-kata yang sudah tidak asing lagi, kata-kata yang hampir selalu terucap di setiap doa.

Mungkin, saat ini Tuhan masih menggenggam doa-doaku, rencana besar yang tertata rapih telah menanti di sana. Tapi, entah kapan aku dapat menjumpainya. Kadang rasa cemas, gelisah, dan bimbang selalu menghantui langkah ini tuk tetap melaju, tapi sekali lagi keyakinan ini yang menguatkanku. Februariku masih sama seperti kemarin, suka duka menjadi hal biasa yang seakan-akan menjadi santapan hidup. Tapi, aku bersyukur Tuhan masih sangat mencintaiku, hal-hal kecil yang tak terpikirkan mampu menjadi penyemangat. Aku selalu siap untuk menghadapi hari esok, karena aku tahu, di sini aku punya harapan yang tak pernah mati dan aku punya Tuhan yang selalu menjadi pelita dalam setiap kegelapan yang aku alami, saat ini dan nanti.

Februariku kali ini masih tetap sama dengan hari kemarin, kamu. Ya, kamu masih menjadi peran utama dalam panggung sandiwara ini. Menjadi bayang-bayang yang selalu berhasil menyita waktuku. Namun apa yang terjadi semua itu hanya sebuah harapan semu yang tak berarti. Detik demi detik terus berjalan dan terbuang sia-sia karna sebuah hal yang sama sekali tidak menjanjikan. Masa lalu yang penuh cerita sekarang hanya menjadi kenangan belaka, mungkin bila diibaratkan masa lalu itu telah berdebu tebal dan menyesakkan bila dihirup udaranya. Kala itu memang indah, saat mata ini tertuju pada layar kotak berukuran 5x5cm yang selalu menampilkan rangkaian kata indah dari seseorang di sana. Namun sekali lagi ,ini telah menjadi kenangan yang mungkin bisa dibilang telah sirna. Waktu terus melaju dan aku masih tetap berdiam di sini berharap masa-masa itu dapat kembali nyata.

Februariku telah melaju hingga detik ini, hal-hal manis telah berubah menjadi pahit. Di sana ada kehidupan baru yang telah kau temui. Jauh dari dahulu, sekarang telah berbeda. Ada seseorang yang telah berhasil mencuri senyumu. Memang, banyak orang mengatakan penyesalan selalu datang terakhir. Ya, ini yang terjadi, ini sebuah kenyataannya yang harus dihadapi, penyesalan diakhir cerita. Saat itu aku memang bodoh tak dapat memahamimu dan mungkin saat itu aku mati rasa. Dan sekarang aku kehilangan. Selamat, semoga kau tetap menjadi peran utama dalam setiap ceritaku selanjutnya. Cerita indah yang nantinya akan ku rangkai sendiri, dan di sini masih ada secerca harap dalam ketulusan hati.


Di sana kamu dengan duniamu, di sini aku dengan duniaku.

Selasa, 12 Februari 2013

When I Fall in Love

When I fall in love it will be forever
Or I'll never fall in love
In a restless world like this is
Love is ended before it's begun
And too many moonlight kisses
Seem to cool in the warmth of the sun

When I give my heart it will be completely

Or I'll never give my heart
And the moment I can feel that you feel that way too
Is when I fall in love with you

And the moment I can feel that you feel that way too
Is when I fall in love with you

Senin, 11 Februari 2013

tentang aku, kamu dan cerita kita :))



Kamis, 31 Januari 2013

Hari itu penuh dengan cerita. Gara-gara akun SINTESIS punyaku error jadi hari Rabu 30 Januari 2013 aku haru pergi ke Jogja buat ngurus, tapi itu semua bisa kelar dalam waktu 1 menit bayangin 1 menit, padahal perjalanan Purwokerto – Yogyakarta itu 4 jam, jadi aku nggak mau nyia-nyiain waktuku buat liburan di Jogja. Di mulai pukul 10.00 hari Kamis 31 Januari 2013 kita (Helen, Bos Purray, Okta, Seto, Inu, Germek) sengaja touring Gua Maria yang ada di sekitar Jogja, pertama kita ke Gua Maria Sendang Sono di daerah Kulon Progo, butuh waktu kira-kira satu setengah jam buat sampai di sana, berdoa di bawah patung Bunda, mohon berkat, dan masing-masing dari kita berdoa pribadi.





Selanjutnya…..
Gua Maria Jatiningsih yang letaknya aku nggak tahu persis di mana hahaa tapi yang jelas di sana banyak banget pohon jatinya, dan angin di sana gede banget jadi lilin yang kita pasang susah nyalanya, sekalinya nyala dan belum selesai doa lilinnya udah mati -____- tapi tetap dengan suasanya kusyu dan syahdu kita memanjatkan doa.




Gua Maria yang ke tiga adalah Gua Sendang Sri Ningsing yang letaknya di Klaten, jadi bisa bayangin kan guys kita ber enam membelah Jogja dari ujung ke ujung.  Dan kalian tahu di sana ada tangganya dan kita sempet-sempetnya ngitung hasilnya adalaaaaaaaaah 400 buah anak tangga. Jadi kalau naik turun jumlahnya 800 tangga -____-“ Gua Marianya sepi, di sana sama kaya biasa kita berdoa masing-masing di bawah patung Bunda Maria.




Tujuan terakhir kita adalah Ganjuran, sampai di sana jam setengah sepuluh malem. Dan ternyata Ganjuran lagi rame banget soalnya kita ke sana pas banget sama misa Jumat pertama, penuh banyak orang yang dating misa dan berdoa. Karena kita udah kecapean jadi kita Cuma tiduran di joglo dan berdoa di sana bukannya di bawah candi  .__.




*happy ending*
Itu cerita kita seharian dari pagi sampai malem. Ini ceritaku, apa ceritamu?

Sujud pada-Mu ya Bunda



Kapel Maria, tempat paling nyaman buat sujud, tersungkur , mendereskan doa dan harapan. Bunda Maria yang selalu berada di sana, terbawa suasana hening yang menggugah jiwa tuk selalu bersyukur. Melalui rangkulan tangan-Nya Dia selalu mampukanku tuk lewati hari-hari penuh dengan berkat dari Putra-Nya yang kudus.  Percaya akan janji-Nya, percaya akan pertolongan-Nya, setia pada panggilannya sebagai anak-Nya yang terkasih. Seperti lilin yang berada di bawah patung kaki-Mu ya Bunda menyala-nyala penuh semangat. Mungkin kalau lilin itu bisa bicara ia juga ingin sepertiku memuji dan memuliakan nama-Mu dan tentu-Nya selalu bersyukur atas karya terbesar Putra-Mu Yeus.  Dalam suka ku datang pada-Mu, dalam duka pun ku datang pada-Mu. Karena hanya engkau yang mampu mengetahui segalanya, mengetahui apa yang terbaik untukku saat ini dan untuk masa depanku yang penuh harap. Sepasang lilin yang selalu ku nyalakan sebagai teman dalam ceritaku. Terlarut dalam pancaran sinar yang samar ku berharap Tuhan mendengar doa dan harapanku, selalu.