Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 31 Agustus 2014

Beswan Djarum 30

Perjalanan ini bermula ketika aku punya cita-cita menjadi bagian di dalamnya. Awalnya aku tak tahu apa value added yang akan aku dapatkan ketika aku bisa bergabung dengan itu. Tapi karena canggihnya teknologi aku bisa mencari bernagai informasi tentangnya. Saat itu aku masih duduk di bangku SMP melihat iklan di tv yang sangat genjar mempromoaikan event itu, sangat tertarik rasanya. Saat SMA tiba ketika fasilitas telah memumpuni aku coba cari informasi tentang iklan itu dan ternyata banyak sekali yang bisa di dapatkan bila aku bisa bergabung dengan tim tersebut. Tapi sayang, saat ini aku masih belum bisa mencukupi persyaratannya. Waktu semakin berlalu dan kini aku telah berada dibangku perkuliahan di Universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi, selama menjalani kehidupan di sini banyak orang-orang hebat yang kutemui dan di web site kampus aku menemukan pengumuman tentang dibukanya suatu program beasiswa tepat saat aku menyelesaikan studi di semester 4 ini, segera aku mendaftarnya dan ternyata teman-teman di kampus banyak yang mendaftar program itu, tapi tidak masalah mencoba apa salahnya bukan. Melihat kakak angkatan yang sudah bergabung di program itu rasanya bisa menambah banyak sekali pengalaman, relasi, dan tentunya bisa semakin mengembangkan kemampuan diri, inilah alasan mengapa aku sangat mengingini untuk bisa bergabung dengan program ini.
Yap, setelah mengisi data diri melalui website program ini, semua berkas lengkap disiapkan dan telah di cek di akademik segeralah di kirim tapi sayang saat itu aku tak bisa mengirimkannya sendiri karena sedang sakit dan sulit untuk bangun dari tidur, untunglah ada kekasihku yang sangat baik dan mau mengurusnya, diapun ikut mendaftar progam ini. Dikirimlah berkas kami, waktu menunggu pengumuman seleksi berkas sangatlah lama, entah kapan ada pengumumannya, tetapi setelah menunggu lebih dari 1 bulan aku mendapatkan SMS pemberitahuan dari BeswanDjarum yang mengatakan bahwa aku telah lolos tahap administrasi seleksi Beasiswa Djarum Plus. Segeralah aku membuka email untuk melihat undangan tes seleksi tahap berikutnya dengan kode seleksi HTLQL yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2014 di Grand Pasific. Tes tahap 2 ini adalah tes psikotest, sebelum dilaksanakannya tes ini aku sangat mempersiapkannya dengan baik dengam mempelajari banyak soal yang tersedia si banyak toko buku bahkan di internetpun ada, dalam psikotest ini ada banyak jenis tes yang diujikan pada dasarnya sama dengan psikotest pada umumnya, dan ada test gambar. Saat sebelum test saya sudah berada di lokasi pukul 07.00 padahal di undangan 07.30 tetapi di sana sudah ada banyak sekali orang dengan berbagai jas almamater universitas masing-masing ada UPN, SADAR, UNY, UIN, UKDW, Atma Jaya, dan ternyata UGM-pun sangat banyak pesertanya, setelah daftar ulang kami dipersilahkan masuk dan menempati tempat duduk masing-masing. Sesaat kemudian tes dimulai dengan durasi waktu kurang lebihmya 3 jam. Setelah selesai melakukan test, tiba saatnya untuk menunggu hasil dan pada jeda itu ternyata ada Judika yang mengisi acara, kami di sana bersorak dan bernyanyi bersama di depan panggung persis. Ramainya sorak sorai dari ruangan yang dipenuhi dengan calon penerus bangsa sebanyak 723 mahasiswa. Ruangan yang tadinya sepi, tegang, dan mencekam kini di sulam menjadi ruangan yang penuh dengan sorak sorai nyanyian, lompatan, dan lambaian para mahasiswa yang berjas almamater ini. Aku pun ikut berada di sana persis berada di depan panggung dekat dengan tangga karena aku duduk di depan saat tes tadi dan dapat dengan mudah maju ke depan ketika boleh dipersilahkan maju ke depan oleh panitia. Konser ini berlangsung selama kurang lebih setengah jam, dam kini waktunya kami menunggu pengumuman untuk siapa saja yang boleh masuk ke tahap berikutnya, setengah jam kemudian 2 kakak panitia maju ke panggung berdiri di depan membawa sebendal kertas yang berisikam nama-nama calon penerima beswan djarum, hati semakin tidak karuan dan deg deg gan, tangan dingin dan aku sesekali ngomong ke pacar aku "Dit, aku deg deg gan" karena dia duduk di sebelah aku persis. Tak henti-hentinya aku meminta doa restu orang tua dan berdoa ke Tuhan serta Bunda Maria, setelah beberapa universitas diumumkan siapa saja yang masuk ke tahap selanjutnya, kini universitas terakhir dari Yogyakarta yaitu UGM dengan jumlah paling banyak dan yang diterima hanya 66 orang, satu persatu nama di bacakan dan ada salah satu teman satu kampus di terima dan dia adalah teman dekatku, ternyata pengumuman ini urud dengan abjad kini tiba di huruf F sudah sangat dekat dengan huruf H dan akhirnya Puji Tuhan berkat kuasa dan pertolongan Tuhan, nama HELENA ANINDITA DYAHENU di bacakan dan lolos ke seleksi tahap 3, aku sangat bersyukur, deretan nama terus dibacakanaku menanti pada huruf S berharap pacar saya juga masuk dan ternyata dia masuk, betapa bahagianya aku dan dia bisa masuk bersama ke tahap 3 kami sangat bersyukur karena apa yang kami pelajari bersama satu hari kemarin tidak ada yang sia-sia. Keesokan harinya adalah seleksi tahap 3 yaitu Forum Group Discussion, di sini kami dari UGM dibagi menjadi beberapa kelompok ada 9 kelompok di sana dan di dalam satu kelompok terdiri dari fakultas yang berbeda dengan topik diskusi yang berbeda pada tiap kelompoknya. Aku dan Adit berbeda kelompok, aku kelompok 2 dia kelompok 9. Kami diberi beberapa waktu untuk mendiskusikan kasus tersebut dan kemudian mempresentasikannya. Saat presentasi tiba kelompok kami mengajukan diri untun maju yang pertama, disana kami mempresentasikan hasil diskusi kami dan simpulan atas kasus kami yaitu tentang PLTN dan ternyata saat Adit presentasi dia mendapatkan kasus yang sama dengan aku. Setelah semua kelompok presentasi dan kami telah menyampaikan pendapat seleksi hari ke dua usai. Lanjut hari ke tiga, esok harinya adalah seleksi tahap terakhir dari rangkaian seleksi Beswan Djarum, satu persatu dari kami masuk ke ruangan dan di wawancari dengan panitia, wawancara yang berlangsung tidak cukup lama kurang lebih 20 - 30 menit tiap individu, aku giliran ke 2 di meja F di sana aku mencoba menjelaskan diriku dan menjawab apa yang ditanyakan. 25 menitpun berlalu aku selesai pukul 09.00 dan masih harus menunggu Adit yang wawancara pukul 11.30. Setelah kami semua selesai wawancara maka usailah seleksi Beswan Djarum di kota Yogyakarta. Seleksi berlangsung dari tanggal 15 - 17 Juli 2014. Sekarang tinggal menunggu hasil terbaik.
Dan setelah melewati proses panjang, hari ini 31 Agustus 2014 tiba saatnya untuk membuka pengumuman lewat online di website djarumbeasiswaplus.org
Puji Tuhan aku bisa menjadi bagian di dalamnya, Beswan 2014/2015. Namun, bahagia itu hilang ketika mengetahui Adit tidak masuk. Saling menyemangati dan saling mendukung itu, kami.

Senin, 28 Juli 2014

Happened to me according to your will my God. It's because what seems impossible for me is surely possible for you.

Penghias malam, bingkisan sang Kuasa

Sejauh mata memandang hamparan bintang bertabur indah, berkelip saling memainkan mata mengajak kita untuk bertegur sapa.
Hai katanya, sepenggal isyarat yang sengaja memenjarakanku untuk tetap duduk bersila nan sepi. Bunyi jangkrik mengalun merdu menemani malam dingin di kota kecil yang sekarang telah berubah menjadi ramai akan sorot gedung tinggi dan kendaraan. Di sudut kota itu, aku seorang diri duduk menengadah ke langit hitam berhias kelipan cahaya yang jadi kerinduannya, bulanpun tersenyum manis dengan lengkung indah yang menawan hati.
Aku selalu menyukai malam, dengan bintang, bulan di sana, sayang sekali ciptaan Tuhan lainnya tak terlihat setiap waktu, komet, planet, dan benda penghias angkasa lain yang manusiapun tak dapat melihatnya dengan mata telanjang.
Aku mencintai benda-benda angkasa itu, betapa indahnya mereka seperti memiliki rahasia dari sang kuasa yang tak ada seorang manusiapun mengetahui, tiap saat ingin berada di luar memandang bebas ke angkasa luas. 
Bintang miliki cahaya sendiri, kecil, berkerlip, dan jadi terang malam yang gelap.
Ketika malam tiba, cerah cuaca di luar segera aku lari dan duduk di teras memandang indah bingkisan Tuhan yang saling bertaburan itu, bintang indah bintang malam.
Sering aku mengimajinasikan pikiranku bila bintang-bintang itu dibentuk suatu konstelasi indah yang saling berhubungan satu sama lain dan terbentuklah suatu bentuk unik dari bintang-bintang itu. Namun, satu yang selalu setia dan selalu ada di sana empat bintang terang di arah selatan apabila ditarik dengan garis lurus akan membentuk suatu konstelasi (rasi bintang) belah ketupat. Rasi ini dimanapun aku berada selalu terlihat bila cuaca mengijinkanku untuk bertatapan dengannya. Meskipun aku menginjakan kaki di tanah yang berbeda tetapi setidaknya aku masih berada di bawah langit yang sama Dimanapun aku berada bintangpun tetap terlihat.
Aku jatuh cinta pada bintang, walau jarak yang begitu jauh berjuta mil jaraknya tetapi tetap setia berada di sana memancarkan keindahan dari sang Agung, dan akupun setia memandangmu dari kejauhan walau kecil tapi indah rupamu.
Nama-namapun unik dan membuatku terpesona akannya alpheratz, avior, andromeda, dan masih banyak lainnya, indah sekali benda langit yang satu ini bila memancarkan sinar yang paling terang. Suatu saat nanti ingin ku memiliki sebuah teleskop agar aku bisa semakin dekat dengan sang terang di waktu malam. Gugusan bintang, membentuk suatu bentuk-bentuk indah yang jadi penghias gelapnya langit malam membuat semakin jatuh cinta, ditambah dengan bulan yang selalu berganti bentuk namun bintang tetap setia dengan pancaran cahayanya.
Aku jatuh cinta pada bintang karena hanya dialah penghias malam yang setia hadir jadi terang dunia dengan pancaran cahayanya sendiri, berjuta-juta jumlahnya dan tetap indah menawan bertaburan di gelapnya malam, bulan jadi teman yang selalu berotasi pada porosnya sendiri dan mengitari bumi namun tak bisa pancarkan sinar sendiri, matahari jadi tumpuan terangnya.
Bintang-bintang di langit, aku ingin terus memandangmu bermain mata dan saling menerka akan keberadaan kita.
Semoga aku bisa jadi bintang bagi orang-orang di sekeliling, jadi terang dan pembawa kebahagiaan.
Hai bintang ku balas sapaanmu tadi,
Tetaplah jadi bingkisan indah di langit sana.
Tetaplah memancarkan cahayamu.
Tetaplah berkelip walau kadang awan hitam berusaha menyita senyum mungilmu.
Tetaplah jadi karya Tuhan yang indah.
Tetaplah jadi sesuatu yang membuatku terus jatuh cinta.

Sabtu, 26 Juli 2014

Mimpi - Proses - Hasil

"If you have big dreams catch it! If you want something happen do it! Work hard and pray hard that's the way." - Helen
Berjuta mimpi dalam angan jadi pelita dalam langkah hidup. Awal dari sebuah laju kehidupan yang akan terus beradu dengan kejamnya dunia. Perlu komitmen teguh dalam pencapaiannya.
Menikmati prosesnya, jalani alurnya, dan tunggu hasilnya, Itu menjadi alur biasa yang sering dilalui. Sama akupun demikian, aku punya banyak mimpi dan yakinlah bahwa mimpi-mimpi itu akan menjadi kenyataan. Percaya pada usaha yang telah dilakukan, dari yang terbaik yang kita miliki. Niscasa, Tuhan-pun tahu seberapa besar usaha kita dalam mencapainya, maka hasilnya pun akan mengikuti dari apa yang telah kita usahakan. Aku seorang yang percaya akan proses bukan instan, bukan yang hanya tahu hasil bukan proses. Semua yang ada yang pernah singgah dalam kehidupan ini melalui proses, apabila kita menikmatinya maka proses itu adalah indah. Sejengkal langkah apabila kita menjalaninya dengan kemauan yang tulus dan dengan rasa ikhlas maka itu akan jadi awal yang sangat baik dalam laju hidup yang terus berjalan dalam pencapaian mimpi.
Setitik harapan selalu ada, karena Tuhan-pun telah menjanjikan " Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" (Lukas 1:37) iman akan kepercayaan itulah menjadi motivasi utama. Aku hanya seorang manusia yang selalu berharap dan berusaha bahwa setiap langkah dalam hidup kita pasti akan ada hasil dikeesokan hari entah saat itu juga, besok, atau entah kapan.
Usahaku tidak hanya sampai di sini, tidak hanya dalam kata-kata bualan semata, tindakan, langkah nyata, dan usaha keras jadi modal utama dalam pencapaian mimpi. Tak lupa kita punya Tuhan yang Maha segalanya, serahkan segala cita, harapan, keinginan, dan segala niatan baik kita kepada-Nya karena manusia hanya bisa melakukan yang terbik dan berdoa, Tuhanlah yang menentukan.
Mimpi bagi beberapa orang dianggap hanya angin lalu yang hinggap dipikiran lalu pergi begiu saja. Tidak! Hidup bila dihiasi dengan mimpi dan apabila berusaha untuk mencapainya maka berwarnalah hidup kita. Mimpimu itu ada ditanganmu, mau atau tidak, bersedia atau tidak. Ya, itu yang aku alami.
Dalam menjalani kehidupan ini seringkali banyak cobaan dalam mencapai mimpi itu,tapi itu yang dnamakan proses, proses pendewasaan, proses dimana kita dilatih untuk tetap bertahan dalam keadaan apapun. Indah bukan bila di dalam menggapai mimpi banyak liku dan Tuhan percayakan kepada kita kemampuan, akal budi, dan hati nurani, karena Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan kita, Tuhan percaya akan kemampuan kita.
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar" (Lukas 16:10)
Nikmati prosesnya, itu kunci utama. Boleh bermimpi tapi jangan terlelap di dalamnya. Itu masih menjadi mimpi belum jadi suatu kenyataan jadi bangun, dan melangkahlah untuk wujudkan hal itu jadi suatu kenyataan, apabila kau telah berhasil menggapainya jangan sia-siakan karena itu adalah hadiah dari Tuhan atas prosesmu.
Mimpi itu bila dirasa singkat tapi bila dijalani akan mengalami proses yang lama, proses awal hingga akhir memakan waktu yang tidak sedikit. Dan di dalam proses itu kita akan menemukan banyak sekali hal baru yang dapat berguna dalam kehidupan kita, akupun merasakan hal itu, pengalaman berharga yang tidak dapat dibeli dan dapat menjadi bekal dalam hidup kedepan. Jadi pedoman melangkah.
Proses penantian hasil akan jadi ujian dalam hidup, pasrah, ikhlas, dan tetap setia dalam doa. Ini adalah rangkaian dari proses mimpi itu, proses dalam rangka mewujudkannya menjadi suatu kenyataan.
Banyak yang bertanya apakah iya mimpi yang terlalu tinggi dapat terwujud? Jawabannya ada di dalam diri kita masing-masing, sama seperti apa yang pernah aku alami, gejolak dalam diri yang mengatakan " Mana mungkin bisa tercapai!" Apalagi bila merasa tidak sanggup melihat tantangan disekitar, dan merasa tak mampu. Buang pikiran itu jauh-jauh
Sekali lagi apabila ada keyakinan, kepercayaan, usaha, dan doa mimpi itu akan jadi kenyataan. Jangan takut melangkah, jangan takut kalah sebelum berperang, jangan takut mencoba karena sebelum kamu mencoba kamu tidak tahu apa yang akan terjadi, jangan menerka-nerka, lakukan yang terbaik, jangan berprasangka buruk, berpikirlah positif, jangan ragu, dan percaya bahwa pasti bisa.
Aku sendiri telah melewati beberapa proses dari mimpi-mimpi yang pernah singgah dalam diri, dan satu persatu mimpi itu telah menjadi nyata, sekarang aku sedang berada dalam sebuah proses dari mimpi-mimpi lainnya yang ingin segera rasanya jadi sebuah kenyataan.
Tak perlu ambisius dalam mencapainya, sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik, tidak bisa menikmati proses, jalani saja apa adanya, dan pasrah.
Aku bisa!

Sometimes I think "Can I do it?", but I realize that all the big things I had because what I've ever dreamed before.

Kamis, 16 Januari 2014

"Aku mencintaimu pada pandangan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya"

Oh ternyata aku ada.

Kehidupan baru benar-benar menghampiri, seiring berjalannya waktu semua berganti begitu cepat, sangat drastis, diluar ekspektasi.
Keras! Memang ini yang namanya kehidupan, dihampiri bahkan ditinggalkan itu jadi hal biasa yang setidaknya akan jadi cerita dimasa tua, bukan begitu?
Sama seperti laju roda berputar dan terus berputar, menghadapi banyak rintangan, bebatuan, hujan, angin, bahkan badai yang tidak disangka pun datang jua. Beginilah hidup, sulit ditebak, hanya jadi rahasia Kuasa, sutradara terbesar dalam hidup yang penuh tanda tanya. Aku dan kehidupanku sekarang pun bersiklus sama, berputar. Pernah merasa manisnya hidup banyak suka disana dan pahit pun pernah, itu hidup!
Tapi, siapa sangka dibalik semua itu ada bingkisan indah dari sang pencipta, siapa tahu?
Ada yang datang dan ada juga yang akan pergi (lagi)? Pertanyaan itu seakan mengusik otak yang sejenak berfikir, "Iya kah orang-orang kesayangan akan terlelap dalam waktu?"
Mungkin iya? hmm.. atau tidak sama sekali? Entah.
Ini bukan masalah datang atau pergi tapi bersediakah kau-kau di sana jadi kawan laju rodaku? Atau ada sesuatu yang lebih menawan?
Ini lebih dari sekedar datang dan pergi. Bukan hanya bersedia dan pergi, bukan pula aku mau lalu pergi.
Apatis? Kalau dalam kamus apatis itu acuh tidak acuh; tidak peduli; masa bodoh. Ya, begitulah sedikit definisi dari pertanyaan yang mengendap dalam pikiran selama beberapa bulan ini. Pergi begitu saja tanpa permisi bahwa kita pernah bersam nikmati proses suka duka dalam "kita".
Aku rindu, rindu, rindu sekali saat dimana aku dan kamu adalah kita, yang orang lainpun iri akan "kita".
Ya, semoga "kita" itu bukan hanya jadi angan ku tapi akan jadi "kita" yang sebenarnya pada waktu yang jadi rahasia.
Mungkin jawaban dari pertanyaan menyebalkan itu adalah "nyaman"? Ya, aku pun demikian mengalami hal yang sama. "nyaman" itu sekarang sudah NOL besar, saat semua berubah jadi aku dan kamu tak ada lagi kata "kita" dengan "nyaman".
Sama seperti pernyataan yang telah terucap sebelumnya, datang dan pergi. Nyaman hanya bisa jadi bahan untuk digadaikan.
Menyebalkan sekali orang-orang apatis itu, mungkin bisa jadi aku merupakan salah satu dari bagian menjijikan yang sama sekali tidak terfikirkan untuk melakukannya, sama sekali tidak, berfikirpun enggan.
Berusaha nyaman itu munafik, lama-lama juga pergi. Melelahkan berpura-pura dalam topeng rekayasa yang dibuat sendiri, mati rasa.
Dalam satu dunia ini ada banyak dunia lagi, memusingkan bukan? Roda hidup terus berputar, kalaupun aku harus ikut berputar aku harus tau bagamana "nyaman" itu ada, bukan mengadakan yang tidak ada, sakit kalau harus terus bertopeng.
Banyak yang jadi orang lain bukan dirinya, sangat menyebalkan tapi ini dunia bukan hanya kamu yang tidur dan bernafas di sini jadi nikmati.
Tapi bolehkah aku berharap sekali lagi kembalikan aku yang dulu, kembalikan duniaku, kembalikan apa yang pernah ku punya dulu. Memang aku pernah ada saat ini, dan saat ini aku ada di dunia yang (hampir) jauh dari dulu, aku sadar pintaku banyak dan sangat omong kosong. Tapi aku mau semua jadi "kita" yang "nyaman."
Jangan pergi lagi, kembalilah, aku rindu.

Tertanda:
Seorang wanita di sudut ruangan berlampu redup dengan jemari yang elok menari diatas tuts hitam berjejer rapih  yang merindukan "kehidupan" "kita".
Rangkaian bualan ini ditujukan untuk semua yang pernah ada dalam rasa "nyaman"ku.